Demi Keadilan, Indra berjalan kaki dari malang ke istana....

Malang - Indra Azwan bertekad mendatangi Istana Negara dengan cara berjalan kaki dari Malang hingga Jakarta.

Selain mencari keadilan untuk anaknya, Rifki Andika (12), yang tewas 18 tahun lalu, karena ditabrak oleh seorang anggota Polri, Indra juga berniat akan mengembalikan uang senilai Rp 25 juta yang diberi oleh Presiden SBY saat bertemu di Istana Negara Agustus 2010 lalu.

"Selain saya ingin mencari keadilan, saya juga ingin mengembalikan uang pemberian Presiden SBY senilai Rp 25 juta itu kepada saya. Saya tidak butuh uang, tapi butuh keadilan," katanya sembari menunjukkan kwitansi yang berlabel sekretariat negara rumah tangga kepresiden, yang telah dilaminating itu.

Ditanya uang apa dari Presiden SBY itu, Indra mengaku, uang tersebut sebagai uang tutup mulut dari Presiden SBY. "Saya katakan uang itu uang tutup mulut dari Presiden SBY. Yang memberikan pihak rumah tangga kepresidenan saat saya usai bertemu dengan Presiden," akunya tegas di depan puluhan wartawan.

Indra juga menyampaikan hal tersebut kepada anggota Satgas Mafia hukum Denny Indrayana. "Saya sampaikan kepada Denny, kalau saya akan mengembalikan uang tutup mulut dari Presiden SBY. Saya tak butuh uang, tapi butuh keadilan anak saya," tegasnya.

Lebih lanjut Indra menegaskan pengembalian uang mulut itu, agar masyarakat tahu kalau di Indonesia itu masih marak suap menyuap. Buktinya, sekelas Presiden masih melakukannya. "Presiden itu berjanji, kalau dalam waktu dekat, kasus anak saya akan ditangani. Namun, sampai sekarang tak ada apa-apa," ungkapnya.

Tidak hanya itu, Indra juga mengaku, bukan hanya Presiden SBY yang memberikan uang tutup. Tetapi juga mendapat uang tutup mulut dari Kapolda Jatim, yang saat itu masih dijabat oleh Irjen Pratiknyo. "Dari Kapolda Jatim pak Pratiknyo, saya dikasih uang senilai Rp 2,5 juta. Uang itu juga akan saya kembalikan," tegasnya.

Uang dari Presiden SBY dan Kapolda Jatim Irjen Pratiknyo itu aku Indra, masih utuh. "Istri saya yang menghitungnya dan menyimpannya sampai sekarang. Saat ini, saya bawa uang itu. Saya akan kembalikan. Silahkan, kalau mau diusut, apakah itu termasuk uang sogok atau apa. Saya hanya butuh keadilan, bagaimana yang menabrak anak saya bisa diproses secara hukum yang setimpal," katanya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Kasus anak Indra itu, terjadi 18 tahun yang lalu. Hingga kini, tidak diselesaikan secara hukum dan pelakunya masih bebas berkeliaran. Rifki Andika (12), ditabrak oleh seorang anggota Polri hingga tewas. [beritajatim/mah]
http://nasional.inilah.com/read/deta...ulut-rp25-juta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar